14 April 2008

Bocoran Soal UN 2008 Itu… Akhirnya Bocor Juga

Tahun 2008, soal UN bocor lagi. Tahun 2007 dan tahun-tahun sebelumnya, seperti kita tahu dari media massa, soal UN bocor. Bukan hanya soal UN yang bocor tetapi kunci jawabannya. Seorang siswa sempat bingung mendapat sms yang isinya: AABBACDAE… Ternyata itu adalah kunci jawaban soal UN. Yang lebih menarik lagi, kunci jawaban itu tidak 100% benar. Ada sedikit kunci yang sengaja dibuat salah. Jadi bila seorang siswa mengikuti kunci itu, ia tidak akan memperoleh nilai UN 10 bulat tetapi 9 koma. Tahun 2008 tidak tampak perbedaannya.

Beberapa hari lalu saya bertemu dengan orang yang ahli menangani dokumen rahasia. Dia mengatakan bahwa pengamanan dokumen rahasia sangat mahal. Jika UN 2008 ingin lebih aman, tidak bocor, maka diperlukan biaya lima kali lipat dibanding dengan biaya cetak naskah UN sekarang ini. Sementara anggaran pendidikan kita kan terbatas. Akhirnya naskah UN 2008 akan dicetak seperti biasa, dengan anggaran seperti biasa, dengan titik-titik rawan kebocoran seperti biasa.

Tahun lalu fenomena blogging belum segencar sekarang. Saat ini blog dapat menyediakan informasi apa saja dengan penyedia sumbernya anonim (tidak dikenali). Jika terjadi kebocoran UN 2008 maka blog akan memperbesar dampak kebocoran itu. Toh, penulis blog dapat tetap bersembunyi di balik anonimitas. Belum lagi, sekarang banyak tersedia handphone canggih yang dapat mengakses internet. Lebih dahsyat lagi dampaknya.

Saya sendiri tidak setuju dengan bocoran curang. Saya menganjurkan agar para siswa dan guru mencari bocoran cerdik. Bahkan bocoran cerdik ini penting untuk sukses UN, SPMB, dan UMPTN 2008. Untuk mengenali bocoran cerdik atau curang silakan mengunjungi tulisan saya di http://apiqquantum.wordpress.com/2008/03/13/mendapatkan-bocoran-soal-un-2008-spmb-2008-umptn-2008-curang-atau-cerdik/

Saya usul agar pihak yang berwenang (Diknas?) membocorkan soal UN 2008 secara legal dan cerdik. Bocoran legal ini akan mengurangi peluang bocoran curang yang ilegal.

Bukankah bocoran adalah pembodohan? Benar, bila dilakukan secara bodoh.

Tetapi bocoran adalah inti pembelajaran atau pendidikan itu sendiri bila dilakukan dengan benar. Bukankah kita perlu “mencuri” rahasia sukses dari setiap orang yang sukses? Bukankah itu bocoran cerdik? Jepang dapat mengejar kemajuan Amerika dan Eropa dengan cara mencari (lebih tepatnya mencuri) bocoran dari mereka.

Bagaimana cara Diknas agar dapat membocorkan UN 2008 secara cerdik dan legal?

Sampai batas tertentu, Diknas telah membocorkan UN 2008 dengan menyediakan download kisi-kisi dan contoh soal UN. Menurut saya, ini positif. Saya setuju. Diknas perlu melangkah lebih jauh lagi. Bocorkan sekalian soal UN 2008 yang aslinya!?

Misalnya, untuk matematika IPA SMA terdiri dari 40 soal. Bocorkan soal sebanyak 10 kali dari soal itu. Bocorkan 400 soal matematika IPA SMA. Dari 400 soal ini akan dikeluarkan dalam UN 2008, 20 soal sama persis dan 20 soal lagi sedikit bervariasi angkanya.

Siswa akan mati-matian mempelajari 400 soal ini beserta variasinya. Mereka akan belajar sungguh-sungguh. Inilah salah satu bocoran cerdik. Dalam bocoran soal itu tidak perlu dicantumkan opsi pilihan jawaban A, B, C, D, atau E. Sehingga siswa dan guru akan kreatif mencari solusinya sendiri. Mereka juga tidak dapat menghafal kunci jawaban. Satuan atau bentuk akhir jawaban tetap dirahasiakan. Misalnya, jawaban bisa berupa 25% atau ¼ atau 0,25 atau 1:4 atau variasi yang lain. Tampaknya akan menjadi sangat seru!

Bagaimana pendapat Anda?

Salam hangat…
(agus Nggermanto; Pendiri APIQ)

Tidak ada komentar: